Andi Malaranggeng Mengenang Sosok KH Arief Mahya adalah Seorang Teladan

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 16 Mei 2024 - 18:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng mewakili pihak keluarga besar, memohon doa dan permintaan maaf untuk almarhum KH Arief Mahya kepada pelayat yang hadir di pemakaman, Kamis (16/5/2024). Dok : berandalappung.com

Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng mewakili pihak keluarga besar, memohon doa dan permintaan maaf untuk almarhum KH Arief Mahya kepada pelayat yang hadir di pemakaman, Kamis (16/5/2024). Dok : berandalappung.com

Bandar Lampung (berandalappung.com) – Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng mewakili pihak keluarga besar, memohon doa dan permintaan maaf untuk almarhum KH Arief Mahya kepada pelayat yang hadir di pemakaman Kamis, (16/5/2024).

“Saya Andi Malarangeng mewakili keluarga, memohon doa dan permintaan maaf untuk almarhum, jika beliau ada kesalahan. Semoga arwah beliau diberikan kemuliaan di sisi Allah SWT,” kata Andi Mallarangeng saat memberikan sambutan usai pemakaman.

Mantan Menpora era Presiden SBY itu mengatakan pernah mewawancarai dan berdiskusi dengan KH Arief Mahya terkait sejarah hidupnya, dan masa perang kemerdekaan.

“Saya pernah wawancara dan berdiskusi dengan beliau. Beliau itu dilahirkan pada 6 Juni 1926, artinya disaat 17 Agustus 45 kemerdekaan Indonesia, beliau sudah menjadi pemuda, dan ikut andil dalam kemerdekaan bangsa kita, dan tahu betul bagaimana situasi kemerdekaan saat itu,”ujar Andi.

Dia menambahkan, “Menurut saya sudah tidak banyak lagi tokoh-tokoh seperti beliau yang menyaksikan langsung peristiwa kemerdekaan Indonesia,”imbuhnya.

“Saya merasa kehilangan seorang tokoh agama dan ulama pejuang. Bagi saya beliau itu bukan hanya tokoh Lampung, tapi sudah menjadi tokoh nasional,”

“Sekarang kita tinggal meneruskan apa yang sudah dilakukan beliau, khususnya untuk anak cucunya. Bahkan saya mendengar sebelum wafat beliau sempat mengirim surat ke cucunya tentang wejangan-wejangan dalam hidup ini. Jadi beliau memang seorang tokoh yang perlu kita jadikan panutan,”ungkapnya.

Baca Juga :  Komunitas Solidarity 635 Swadaya Bersama Warga Bangun Kembali Jembatan Alternatif Purwotani

Masih kata Andi, diusia KH Arief Mahya yang mencapai 101 Tahun, sebuah berkah tersendiri karena tidak banyak orang yang dikaruniai usia panjang.

“Alhamdulillah di usia tersebut di masa hidupnya dimanfaatkan untuk mengabdi kepada negara dan bangsa ini. Semoga kelak anak cucu dan cicitnya bisa meneladani dan meneruskan apa yang sudah dilakukan almarhum, untuk kebaikan, kemajuan bangsa dan negara khususnya di provinsi Lampung,”tutupnya.

Sementara, bendahara DPD Partai Demokrat Lampung Yozi Rizal yang juga turut hadir di pemakaman enggan berkomentar banyak.

Wakil Ketua III DPRD Lampung itu hanya turut mendoakan semoga arwah KH Arief Mahya diberikan tempat di surga atas pahala kebaikan yang dilakukannya semasa hidup.

“Saya hanya bisa mendoakan, semoga almarhum papi KH Arief Mahya jannah, dan diridhoi  Allah SWT. Dan saya juga yakin keluarga yang ditinggalkan juga sudah mengikhlaskan kepergian beliau,”ujarnya.

Dimata Yozi Rizal, sosok KH Arief Mahya adalah seorang ulama besar yang sangat dihormati dan tetap produktif kendati sudah diusia senja.

“Saya ingat sekali, beliau itu meski sudah sepuh namun masih rajin menulis. Karena beliau tidak bisa komputer, tulisannya diketik dengan mesin ketik”.

” Luar biasanya, tulisan beliau sangat tajam, sehingga banyak di muat di koran, salah satunya di Lampost masa itu. Selain itu meski sudah ditulis puluhan tahun lalu, tetapi masih sangat relevan dengan kondisi saat ini, sehingga banyak menjadi rujukan bagi para pemerhati, budayawan dan masyarakat adat Lampung, serta masyarakat secara umum,”pungkasnya.

Baca Juga :  PPATK Dikecam Mahfud MD, Ivan Yustiavandana Balas dengan Data Penurunan Deposit Judol 70 Persen

Diketahui KH Arief Mahya wafat pada Rabu petang (15/5/2024), dan dimakamkan tadi siang Kamis (16/5/2024) sekira pukul 13.00 WIB.

KH Arief Mahya dimakamkan bersebelahan dengan almarhum istrinya  almarhum Hj Mas Amah, di pemakaman keluarga di kediaman Edy Irawan Arief, di Jl. Palapa 5 C, Labuhan Ratu Bandar Lampung.

Berbagai tokoh dan pejabat Lampung nampak hadir di pemakaman, diantaranya, Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmy Santika, Wakapolda  Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan,  Kapolres Bandar Lampung Kombes Pol Abdul Waras, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana, anggota DPR RI Mukhlis Basri, mantan Wakil Bupati Tulang Bawang Hery Wardoyo, Mantan Bupati Tulang Bawang Hanan A Rozak dan Abdurrahman Sarbini.

Hadir juga dari internal, anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Marwan Cik Asan, Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Malarangeng, pengurus DPP Andi Nurpati, para anggota Fraksi Partai Demokrat Lampung diantaranya Midi Iswanto, Yozi Rizal, Hanifal, Muhammad Junaidi, Amaludin, beserta jajaran pengurus Partai Demokrat Lampung lainnya, hingga para Ketua-Ketua DPC Partai Demokrat dari 15 kabupaten/kota.

Berita Terkait

Manfaatkan Lokasi Strategis di Dekat Tol, Agen BRILink KMP Ini Berhasil Hidupkan Ekonomi Desa
JKEL Desak Menteri Kehutanan Evaluasi Kinerja Pejabat Konservasi dan Cabut Izin Lembah Hijau
Lembah Hijau, Lembah Kematian: “Bakas”, Harimau Sumatera Agresif yang Berujung Tragis
Harimau Sumatera Tertangkap di Sukabumi Lambar, Petugas Tunggu BKSDA Untuk Proses Evakuasi
Kejari Way Kanan Hadiri Pencanangan Desa Tapis dan Penyaluran Bantuan TP PKK Provinsi Lampung di Kampung Negeri Baru
Visum Berbayar di RSUDAM, Antara Pergub dan Rasa Keadilan Korban
Lampung dan Jembatan Gantung yang Terlupakan
Pasca Jatuhnya Rezim Komunis Pro Tiongkok, Nepal Kini Dipimpin Sushila Karki
Berita ini 107 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 13:33 WIB

Manfaatkan Lokasi Strategis di Dekat Tol, Agen BRILink KMP Ini Berhasil Hidupkan Ekonomi Desa

Senin, 10 November 2025 - 07:05 WIB

JKEL Desak Menteri Kehutanan Evaluasi Kinerja Pejabat Konservasi dan Cabut Izin Lembah Hijau

Sabtu, 8 November 2025 - 20:15 WIB

Lembah Hijau, Lembah Kematian: “Bakas”, Harimau Sumatera Agresif yang Berujung Tragis

Selasa, 28 Oktober 2025 - 16:02 WIB

Harimau Sumatera Tertangkap di Sukabumi Lambar, Petugas Tunggu BKSDA Untuk Proses Evakuasi

Kamis, 16 Oktober 2025 - 08:51 WIB

Kejari Way Kanan Hadiri Pencanangan Desa Tapis dan Penyaluran Bantuan TP PKK Provinsi Lampung di Kampung Negeri Baru

Berita Terbaru